Saturday, November 13, 2021

Review dan Sinopsis Buku Novel Percy Jackson & The Olympians: The Lightning Thief by Rick Riordan! Worth It gak Dibaca Setelah Nonton Filmnya? [SPOILER]




Hi, readers!

Kembali lagi dengan post bahas buku novel bersama Chloe. Yaay, senang bisa membuat postingan baru di blog ini setelah sekian lama hiatus. Chloe harap semuanya sehat selalu ya, stay at home, dan tetap produktif dari rumah. Semoga saat kita baca post ini untuk kedua kalinya nanti, bumi sudah kembali normal dan semuanya bisa beraktifitas seperti sedia kala.

Oke lanjut ke main topic kita kali ini. Satu atau dua minggu yang lalu, Chloe baru selesai baca novel Percy Jackson pertama yang padahal sudah terbit bertahun-tahun yang lalu, dan sudah nonton dua film adaptasinya. Ya memang terbilang telat banget ya kan. Chloe emang udah lama banget ingin baca, tapi belum ada dorongan untuk beli novelnya. Nah readers pecinta buku pasti tahu kan event tahunan BBW? Ajang kalab beli persediaan buku baru hehehe. Karena ada peluang untuk beli satu series lengkap, akhirnya Chloe beli juga deh. Mungkin readers sekalian juga ada yang mengalami hal yang sama? Penasaran banget sama bukunya, tapi gatau apakah worth it dibaca setelah nonton filmnya? Bakal kecewa ga ya?

Untuk itu, bagi kalian yang ingin tahu review jujur dan terspoiler, lanjut baca post di bawah ini! Buat kalian yang masih cap cip cup dan gamau terspoiler, maunya baca sendiri, silahkan beralih ke post yang lain. Chloe cuma bisa bilang, mungkin sebaiknya dicoba aja karena banyak hal berbeda.


[SPOILER ZONE]

Oke kita mulai.

Pertama-tama, saran Chloe adalah tolong dukung penulisnya dengan membeli dan membaca, ya! Ini hanya review dari satu sudut pandang, yang mungkin saja akan berbeda dengan pendapat kalian ketika membaca. Beli dan baca buku ini setelah nonton filmnya pun ga akan sia-sia, karena banyak hal yang berbeda (yang tentunya kalau di film dipangkas untuk mempersingkat waktu) walaupun alur ceritanya tentu sama.

Next sinopsis kilat!
Jadi, cerita ini mengisahkan seorang anak laki-laki berumur 12 tahun bernama Perseus Jackson, yang menganggap dirinya  memiliki penyakit disleksia dan tidak bisa diam, yang membuatnya terus membuat masalah di sekolah. Selain tidak bisa belajar dengan baik, Percy selalu membuat onar dan pada akhirnya harus berpindah sekolah.

Keluarga Percy terdiri dari Ibunya, Sally Jackson, dan ayah tirinya, Gabe Ugliano yang suka mabuk-mabukan dan berjudi. Percy tidak pernah tahu siapa ayah kandungnya dan dengan terpaksa harus tinggal bersama Gabe yang sangat menyebalkan.

Hingga akhirnya pada suatu hari di Museum, kejadian aneh terjadi. Percy mendapati Mrs. Dodds, salah satu guru pengganti yang baru saja mengajar di Yancy Academy, sekolah untuk anak-anak bermasalah, tiba-tiba berubah menjadi monster terbang dan berupaya menyerangnya. Sahabat sekolah Percy, Grover ternyata seorang satyr, dan guru berkursi roda yang sangat menyukai Percy, Mr. Brunner ternyata seorang centaur yang bernama asli Chiron.

Insiden penyerangan monster tidak berakhir disana. Sekelompok monster menyerang Percy dan Ibunya ketika mereka sedang melakukan perjalanan, yang membuat Grover harus membawa Percy ke tempat paling aman bagi 'kaum' Percy, Camp Half-Blood. Mereka berhasil masuk kesana dengan aman, tetapi tidak bagi manusia seperti Ibu Percy. Sally berakhir di tangan monster dan lenyap menjadi debu.


Cerita berlanjut ketika Percy mulai memahami apa yang sedang dihadapinya, siapa dirinya, dan kenapa dia diburu oleh para monster. Ya, Percy adalah putra Poseidon yang dituduh telah mencuri petir milik Zeus. Kemurkaan Zeus membuat peperangan akan kembali terjadi dan Percy harus mengembalikannya sebelum tenggat waktu yang ditentukan. (end)




Kita lanjut ke fakta-fakta mengenai perbedaan antara novel dan film:

Ada salah satu fakta alur cerita yang menurut Chloe kalau diangkat dari novel ke film sebenernya bakal bagus banget. Ini mungkin salah satu yang dikecewakan oleh para pecinta novel Percy Jackson Series? (tulis di comment ya kalau kalian juga sama!)
Jadi, kalau di novel itu Percy tidak tahu dia anaknya dewa yang mana. Semua anak setengah dewa alias demi-god, termasuk Percy, ditemukan oleh para satyr yang bertugas untuk mencari dan menjaga para demi-god sampai ke camp. Mereka gak ada yang tahu siapa orang tua dewanya, sampai anak itu menunjukkan potensi atau bakat dalam suatu bidang, atau cara paling gampangnya adalah diakui oleh orangtua dewanya lewat tanda-tanda yang dikirim langsung ke camp.

Kalau ga salah ingat, di film Percy langsung diberitahu kalau dia putranya Poseidon dan dibawa ke cabin dengan tema trisula dan lautan yang menjadi ciri khas Poseidon(?) Berbeda sekali dengan yang ada di novel. Mulanya Percy diajak keliling untuk melihat kabin-kabin tempat tinggal dari demi-god yang lain. Setiap anak akan tinggal bersama saudaranya yang otomatis punya orangtua dewa yang sama. Empat kabin pertama terlihat kosong dan gak ada yang tinggal disana. Dua di antaranya milik Zeus dan Poseidon yang bersumpah untuk tidak memiliki anak.

Percy mulanya tinggal di kabin Hermes. Semua demi-god yang belum tahu dia anak siapa, ditaro di kabin ini, bahkan kadang ada anak yang tidak menunjukkan potensi dan tidak diakui oleh orangtuanya, sehingga menetap di kabin ini.

Yang menjadi menarik bagi orang yang belum tahu Percy anak siapa, adegan ketika Percy diakui akan menjadi momen yang sangat mendebarkan. Chloe bisa bayangin se-epic apa kalau diadaptasi ke film. Jadi, kalian ingat adegan lomba perang antara tim merah dan biru? Sebenarnya kalau di novel, musuh Percy harusnya Clarisse, anak Dewa Ares yang muncul di film adaptasi kedua. Jadi ketika Percy diserang oleh Clarisse dan teman-temannya, di akhir muncul tanda trisula di langit yang berarti Poseidon telah mengklaim Percy sebagai anaknya. Bisa dibayangkan kan seberapa terkesimanya sekaligus panik, Percy diklaim sebagai anak padahal Poseidon sudah bersumpah tidak boleh punya anak. Adegan ini menjadi epic moment banget. Tentu saja setelah itu ada banyak orang yang jadi penasaran dan bertanya-tanya, dan kabin Dewa Poseidon akhirnya terisi!
Next!
Satu adegan lagi yang di take-out dari novel dan menurut Chloe bakal seru banget kalau diadaptasi masuk film, yaitu perang melawan Ares, si dewa perang.

Ketika Percy mengunjungi Dunia Bawah, alias neraka tempat tinggalnya Hades, Percy baru sadar kalau Hades tidak mencuri petir Zeus. Hades malah kehilangan Helm Kegelapan, dan menuduh Percy sudah mencurinya demi ayahnya. Hal ini diperburuk dengan munculnya petir Zeus secara misterius di ransel Percy. Setelah lolos dari Hades dan menuju ke pantai Santa Monica--Percy, Grover, dan Annabeth bertemu dengan Ares, yang ternyata adalah orang yang telah mencuri petir dan helm dari pencuri asli (sampai saat ini belum diketahui siapa pencuri aslinya).

Menurut Chloe kehadiran Ares di film bisa menjadi bumbu untuk membentuk karakter Clarisse. Kesan villain Clarisse pasti akan semakin oke deh!

Setelah berhasil mendapatkan helm, Percy mengembalikannya ke Hades dan terbang ke New York untuk mengembalikan petir Zeus ke gunung Olympus yang terletak di lantai 600 Empire State Building. sebelum waktu tenggatnya tiba. Percy juga memperingatkan Zeus dan Poseidon bahwa Kronos bersiap melawan para Olympian. Di akhir cerita Luke mengaku kepada Percy bahwa dia yang telah mencuri petir dan helm, dan saat ini sedang berupaya membantu Kronos bangkit untuk menghancurkan para Olympian.


Nah kalau untuk ending, menurut Chloe apa yang ada di film udah oke banget sih. Adegan perang melawan Luke itu gak ada sama sekali di buku, readers, dan Chloe juga suka adegan perang-perang dengan air yang dilakukan oleh Percy hihi.

Jadi gimana menurut kalian sejauh ini?

Chloe denger-denger novel ini akan kembali digarap di tv menjadi serial tv ya, readers? Chloe super excited banget untuk nonton dan lihat siapa aja pemainnya. Mungkin review dan sinopsis kilat ini bisa memberitahu ekspektasi apa yang bisa kalian harapkan, ya readers hihi.

See you soon on another post!












Purple Bobblehead Bunny